Mayoga Book Lovers (MBL) MAN 3 Sleman Selenggarakan Book A Holic

19 Des 2022
Sleman (MAN 3 Sleman) – Sebagai rangkaian acara dari pengukuhan dan pelantikan Badan Pengurus Unit secara internal Mayoga Book Lovers atau yang lebih dikenal dengan singkatan MBL mengadakan acara kepenulisan yang bertajuk Book A Holic dengan mengundang dua narasumber berpengaruh dalam dunia kepenulisan di Indonesia. Acara ini dihadiri oleh kepala madrasah, guru guru dengan mata pelajaran berkaitan dan juga staff pustaka. Acara ini diselenggarakan di Perpustakaan MAN 3 Sleman, Sabtu (10/12/2022).
Pada sesi pertama, materi disamapaikan oleh penulis dan editor dengan nama pena Jemi Batin Tikal. Lulusan jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Dibanding dengan mengajar, Jemi Batin Tikal lebih tertarik pada bidang kepenulisan yang kemudian membawa namanya menuju kesuksesan. Materi esai yang disampaikan pembicara dimulai dari pengertian, struktur, jenis, dan kebahasaan esai. Dan pada akhir waktu, Jemi Batin Tikal mengajak satgas literasi dan semua yang hadir untuk bersama sama membedah tiga esai dengan jenis yang berbeda. Pembicara sempat menyampaikan kekagumannya terhadap perpustakaan Mayoga.
“Saya sangat kagum dari sejak awal masuk keruangan ini, Perpustakaan ini cukup luas dan koleksinya pun lengkap. Dulu, sekolahan saya perpustakaannya sangat kecil. Buku yang ada pun hanya buku buku pelajaran. Sama sekali tidak ada hiburan seperti novel atau komik,” ungkap Jemi.
Dilanjutkan dengan pembicara kedua, Prof. Ida F. Priyanto merupakan dosen program Sekolah Pasca Sarjana UGM. Bergerak dibidang pustaka dan penulisan, Prof. Ida F. Priyanto berbagi materi seputar informasi, kepenulisan dan publikasi. Beliau menyampaikan bahwa ketika kita pandai menulis, kita pun harus pandai berbicara soal informasi yang ada ditulisan itu karena ketiga hal tersebut harus berjalan secara balance. Tak lupa Prof. Ida F. Priyanto juga berbagi keluh kesah bagaimana sulitnya menulis. Disambung dengan cerita beliau yang bersekolah sampai luar negeri untuk memotivasi peserta yang hadir pada acara untuk tidak cepat merasa puas dengan ilmu yang dimiliki. Pada ujung acara, beliau menyampaikan keresahannya terhadap remaja zaman sekarang.
“Bisa kita lihat langsung, anak-anak itu cenderung memilih untuk membuka google daripada mencari jawaban di perpustakaan, remaja remaja sekarang itu lebih suka hal-hal yang praktis, padahal justru proses ketika mencari jawaban itulah yang akan dengan sendirinya mendukung mereka,” urai Prof. Ida F. Priyanto. (nzl)