Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto Dalam Berita Jilid 17 (1995)

15 Ags 2024
Tahun 1995, Presiden Soeharto melakukan sejumlah terohosan di bidang politik, baik dalam negeri maupun luar negeri, misalnya, Pak Harto berhasil mentinjukkan peran Gerakan Non-Blok di kancah politik internasional yang sempat meredup menytisul berakhirnya era perang dingin. Ia mengunjungi kawasan paling rawan clalam perang Serbia vs Bosnia-Herzegovina. Tujuannya, untuk turut berperan aktif dalam proses perdansaian kawasan itu. Kunjungan selama enam jam di Kota Zagreb ibukota Sarajevo pada bulan Maret 1995 menjadi perhatian dtmia di tengali mandeknya pembicaraan damai yang digagas lima negara besar. Dalam pertemuannya dengan Presiden Bosnia. Pak Harto menyatakan Indonesia tidak bermaksud jadi penengah melainkan hanya sebagai fasilitator pembicaraan damai di Bosnia-Herzegovina. Ia pun kemudian menelurkan gagasan pembentukan konfederasi negara-negara pecahan Yugoslavia dengan sating menghormati kedaulatan masing-masing negara tanpa ada pandangan mayoritas dais minoritas. Alternatif kedua adalah membentuk sebuah konsesi di antara negara-negara tersebut seperti halnya ASEAN di Asia Tenggara. Atas kunjungan berani ini. media massa dalam dan luar negeri memberikan penghargaan kepada Pak Harto dan Indonesia dengan pemberitaan besar-besaran. PBB kemudian mengundang Pak Harto berpidato pada ulang tabor' emas lembaga antarbangsa itu pada Oktober 1995.
Di dalam negeri, Pak Harto mengisyaratkan desentralisasi dan otonomi daerah untuk mendorong partisipasi pemerintah daerah melaksanakan pembangunan, dengan harapan pemerintah daerah memiliki inisiatif yang inovatif dalam mengambil keputusan membangun daerahnya, namun otonomi daerah harus tetap berada dalam koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Di bidang ekonomi, Pak Harto berhasil membuka jalur ekonomi Indonesia-Jerman melalui serangkaian kunjungan kenegaraan dan pameran. Jerman memberikan apresiasi positif atas langkah Pak Harto di Sarajevo hingga kemudian pembicaraan investasi menjadi lancar. Dalam pameran ekonomi di Hannover Jerman, Pak Harto yang membawa rombongan pengusaha berhasil menggolkan sejumlah perjanjian investasi .Jerman di Indonesia dan kerjasama pertukaran pelajar kedua Negara.
Inflasi pada tahun ini Nedikit mengganggu perekonomian Indonesia. Pada tahun 1995, suclah mulai terjadi gangguan nyata pada swasembada beras. Muslin kemaran berkepanjangan menjadi penyebab utama berkurangnya produkai beras nasional.
Pada tahun ini juga dimulai program rumah susun murals dan sederhana di perkotaan, di Jakarta dais kota-kota besar lain, sebagai • bagian penataan kota dan penyediaan rumah murah terjangkau oleh masyarakat ekonomi lemah.
ISBN | 978-979-9258-18-2 |
Penerbit | Antara Pustaka Utama |
Tahun Terbit | 2008 |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
5 comments
Jonathom Doe
Delivered ye sportsmen zealously arranging frankness estimable as. Nay any article enabled musical shyness yet sixteen yet blushes. Entire its the did figure wonder off.
Kirim Komentar