Info Buku

Pada 17 Juni 1976, Presiden menyerahkan naskah UU No. 7/1976 tentang penyatuan Timor Timur ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan pembentukan Propinsi Daerah Tingkat I Timor Timur, sekaligus pengangkatan Arnaldo dos Reis Araujo sebagai Gubernur pertama Propinsi Timor Timur dan Fransisco Lopez da Crus sebagai wakil gubernur. Gubernur berharap persatuan yang telah dinantikan 500 tahun berlangsung terus di Timor Timur. 

Event internasional yang terjadi tahun 1976 antara lain KTT Asean di Bali pada bulan Februari clan KTT Non Blok di Srilanka pada bulan Agustus. Sementara beberapa kejadian penting di dalam negeri antara lain penggunaan buku standar sejarah nasional Indonesia untuk sekolah dan pemberian penghargaan oleh pemerintah di bidang seni dan budaya, pendidikan, ilmu pengetahuan, olahraga. 

Tahun 1977, Suhu politik agak memanas berkaitan dengan dimulainya kampanye Pemilu pada bulan Februari. Presiden Soeharto mengatakan Pemilu 1977 merupakan sejarah yang penting karena dengan Pemilu mekanisme kepemimpinan nasional berdasarkan UUD 1945 yang untuk pertamakalinya dalam sejarah RI dapat diterapkan secara penuh. Pemilu 1977 paling memenuhi syarat perundang-undangan dalam sejarah RI karena para pesertanya telah dibentuk berdasarkan UU Kepartaian ( UU No. 5 tahun 1976). Pemilu dilaksanakan pada 2 Mei 1977. 

Pada 10 Agustus 1977 diresmikan Pasar Modal di Merdeka Selatan Jakarta. Pada hari pertama penjualan saham di bursa terjual 7.500 lembar saham dan tercatat 312 orang pembeli yang langsung mengadakan pembelian melalui PT. Danareksa dan melalui bank-bank pemerintah di Jakarta.

Hasil Pemilu 1978, terpilih Soeharto sebagai Presiden dan Adam Malik sebagai Wakil Presiden RI. Terbentuk pula Kabinet Pembangunan III.