Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto Dalam Berita Jilid 3 (1972-1975)

14 Ags 2024
Tahun 1972 Presiden Soeharto memberikan tanggapan hubungan Indonesia dengan Eropa. Menurut Presiden, bagi RI lebih penting pasaran ekspor daripada bantuan dimana Indonesia memperoleh jaminan dart martin bersama Eropa bagi ekspor-ekspor tradisionalnya seperti karat, minyak sawit, kopi, jahe, mineral daripada menerima bantuan. Misalnya pinjaman dari Jepang yang akan digunakan untuk mengusahakan minyak lepas pantai dan sebagian ingin digunakan untuk membeli minyak yang berkadar belerang rendah.
Dalam beberapa kesempatan disampaikan harus diakui arti dan peranan bantuan Luar Negeri dalam hubungan hasil-hasil yang dicapai di bidang pembangunan di Indonesia karena tanpa bantuan Negara Maju basil pembangunan yang dicapai tentu tidak secepat sekarang.
Pada awal tahun 1973 terbentuk Partai Persatuan Pembangunan yang merupakan gabungan dari partai politik NU, Parmusi, PSII, dan Perti. Dengan demikian keempat partai tersebut hanya akanmenitikberatkan kegiatan dalam bidang-bidang social, sedangkan masalah politik akan dttangani Partai Persatuan Pembangunan. Hal ini merupakan perwujudan dari ketetapan MPRS mengenai penyederhanaan kehidupan politik di Indonesia.
Sementara kelompok demokrasi pembangunan yang terdiri dari PNI, Parkindo, Katolik, IPM dan Murba juga sedang membahas proses menuju penggabungan. Kelima Parpol tersebut akhirnya berfusi menjadi Partai Demokrasi Indonesia.
Di tahun 1973 pemilihan dan pelantikan Presiden juga meramaikan politik Indonesia. Pada Sidang Umum MPR tanggal 22 Maret 1973, Soeharto terpilih untuk kedua kalinya sebagai Presiden RI sampai dengan tahun 1978. Pada sidang tersebut, MPR basil Pemilu juga menetapkan GBHN 1973-1978 dan mengangkat Hamengkubuwono IX sebagai Wakil Presiden.
Tahun 1974, terjadi demonstrasi mahasiswa anti modal Jepang dan kerusuhan sosial yang terkenal peristiwa Malapetaka lima belas Januari (Malari). Setelah peristiwa ilu, pemerintah mengeluarkan kebijakan penertiban kehidupan kampus dan lembaga pendidikan. penertiban pers. Namun hal ini tidak berarti matinya demokrasi.
Pada tahun 1974 juga ditetapkan Kepres No. 44/1974 mengenai pokok-pokok organisasi departemen-departemen sebagai bagian dari pemerintahan Negara, ditetapkan UU Parpol clan Golkar clan Peringatan 20 tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung. Kunjungan Presiden AS. Gerald Ford pada 5-6 Desember yang diliput 482 wartawan merupakan rekor terbesar di Indonesia dalam berbagai kegiatan khususnya kedatangan tamu Negara. Tahun 1975, Presiden mengadakan kunjungan ke lima Negara yaitu Iran, Yugoslavia, Kanada, AS clan Jepang pada bulan Juli. Pada kunjungan tersebut lebih banyak dibicarakan masalah politik daripada ekonomi. Topik yang dibicarakan meliputi Wawasan Nusantara, masalah Timor Portugis, OPEC, Hubungan RI-RRC dan masalah Korea.
ISBN | 978-979-9258-24-5 |
Penerbit | Antara Pustaka Utama |
Tahun Terbit | 2008 |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
5 comments
Jonathom Doe
Delivered ye sportsmen zealously arranging frankness estimable as. Nay any article enabled musical shyness yet sixteen yet blushes. Entire its the did figure wonder off.
Kirim Komentar