Narasumber Workshop, Pustakawan MAN 3 Sleman Berikan Kunci Eksistensi Di Era Digital

07 Feb 2022
Sleman (MAN 3 Sleman)—Sebagai upaya untuk meningkatkan manajemen pengelolaan perpustakaan madrasah menuju layanan prima di era digital, Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY menyelenggarakan Workshop Peningkatan Kompetensi Tenaga Perpustakaan pada Selasa, (18/1/2022).
Bertempat di Rumah Makan Goebog Resto Banguntapan, sebanyak 20 peserta terlihat memenuhi ruang pertemuan tersebut. Peserta ini merupakan para tenaga perpustakaan yang berasal dari 16 Madrasah Aliyah (MA) dan 4 Madrasah Tsanawiyah (MTs) di DIY.
Dan Pustakawan MAN 3 Sleman, Rita Susanti didaulat sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut. Dalam materinya Rita menyampaikan tentang Peningkatan Kompetensi Tenaga Perpustakaan Madrasah Menuju Pustakawan Profesional di Era Digital.
Menurut Rita, era digital saat ini memberikan banyak tantangan bagi keberadaan perpustakaan dan eksistensi pustakawannya. Baik perpustakaan dan pustakawan kini terus berpacu dengan dinamika zaman. Zaman dimana informasi menjadi komoditi utama, dengan perangkat teknologi melekat di dalamnya. Maka dalam hal ini dibutuhkan kualifikasi khusus bagi pustakawan agar dapat beradaptasi dan tetap eksis meski zaman terus berubah.
“Era ini memang kemudian memunculkan dua rasa yang berbeda, yakni optimisme dan pesimisme bagi kalangan pustakawan sendiri. Optimis terhadap kemudahan dan kecepatan terhadap informasi, dan pesimisme terhadap keberadaan perpustakaan dan pustakawannya. Muncul sebuah keraguan, akankah perpustakaan dan pustakawannya akan ditinggalkan?. Apabila kini informasi dapat dengan mudah diperoleh melalui internet tanpa harus datang ke perpustakaan,” lanjut Rita.
Lebih jauh Rita menegaskan bahwa era digital harusnya bukan menjadi hambatan bagi pustakawan dan bukan pula untuk kemudian ditakuti. Meskipun era ini memberikan banyak tantangan, namun justru era ini memberikan banyak peluang untuk terus belajar dan mengupgrde diri. Dan kuncinya adalah kompetensi dan profesinalisme.
Di akhir presentasinya, Rita meminta kepada teman-teman madrasah untuk mempelajari dan memahami standar kompetensi yang tertuang dalam Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 sebagai acuan untuk mengukur tingkat kompetensi diri. Selain itu, ia pun menyampaikan berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh para tenaga perpustakaan madrasah untuk meningkatkan hard skill dan soft skill menuju profesinalisme profesi. Dan menurutnya, jika kompetensi dan profesionalisme ini telah dikuasai, maka peran pustakawan akan semakin diapresiasi oleh banyak kalangan, dan citra lembaganya (perpustakaan) pun akan naik. (rta)