Perpustakaan MAN 3 Sleman Serahkan Koleksi Layanan Ekstensi Kepada Perpustakaan MAN 4 Sleman

25 Jun 2021
Sleman (MAN 3 Sleman)—Layanan ekstensi Perpustakaan MAN 3 Sleman merupakan program kepedulian MAN 3 Sleman terhadap gerakan literasi untuk memberikan fasilitas baca sekaligus mengajak masyarakat sekitar MAN 3 Sleman atau masyarakat luas untuk senang dan mencintai buku. Program ini menjadi salah satu program unggulan dari Perpustakaan MAYOGA, demikian sebutan untuk Perpustakaan MAN 3 Sleman yang dapat menjangkau pemustaka yang lebih luas.
Dengan bertujuan untuk penyebaran informasi dan berbagi sumber atau resource sharing, Perpustakaan MAYOGA ingin keberadaan dan kemanfaatannya semakin banyak dirasakan oleh masyarakat luas. Seperti terlihat pada Senin (18/11), Perpustakaan MAYOGA yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Perpustakaan, Dra. Khusnul Daroyah menyerahkan 50 judul buku koleksi Perpustakaan MAYOGA sebagai layanan ekstensi kepada Perpustakaan MAN 4 Sleman.
Dalam penyerahan koleksi ini sekaligus juga dilakukan penandatanganan MoU kerjasama layanan oleh kedua belah pihak. Dimana Perpustakaan MAYOGA sebagai pihak 1 berkewajiban untuk meminjamkan sejumlah koleksi buku Perpustakaan MAYOGA kepada Perpustakaan MAN 4 Sleman sebagai pihak ke dua dalam jangka waktu tiga bulan dan setelahnya akan dilakukan pembaruan koleksi. Dan pihak kedua berkewajiban untuk merawat, menjaga, melayankan, dan mempromosikan koleksi buku dari pihak 1 kepada pemustakanya.
Khusnul mengatakan bahwa sasaran program ekstensi ini memang untuk masyarakat pemustaka di luar MAN 3 Sleman. “Melalui layanan ini, kami merasa bersyukur karena dapat berbagi sumber daya koleksi kepada masyarakat pemustaka yang lain di luar MAN 3 Sleman. Semoga koleksi kami akan memberikan manfaat khususnya bagi para mitra kerjasama Perpustakaan MAYOGA,” harap Khusnul.
“Selalu terselip harapan besar bahwa melalui program kegiatan ini kiranya dapat memberikan sumbang sih pada sebuah gerakan literasi di Indonesia, khususnya di madrasah. Sehingga gerakan literasi bukan lagi hanya sebagai sebuah jargon semata, namun dapat terwujud nyata sebagai sebuah gerakan masif di berbagai instansi atau wilayah di Indonesia,” lanjut Khusnul dengan penuh keyakinan. (Rta)